followers

Sabtu, 23 Juni 2018

kristen agama tolol foto

ktp yesus siapa tau ada yang mau nyari



tuhan masa mati


istri yesus lagi pms hahaha


Selasa, 06 Februari 2018

ceramah lengkap tentang: hukum lgbt dalam islam versi rival zamzam elhasbi

Pernah enggak sih mendengar istilah LGBT? LGBT sendiri kepanjangan dari Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender. LGBT adalah penyimpangan sosial yang memiliki orientasi yang bertentangan dengan fitrah manusia, agama, dan adat istiadat masyarakat di Indonesia.
Lesbian merupakan istilah bagi wanita yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama jenisnya. Istilah ini juga mengarah kepada wanita yang mencintai wanita baik secara fisik, emosional, dan seksual, atau bahkan secara spiritual.
Sedangkan pengertian dari Gay adalah sebuah istilah yang pada umumnya digunakan untuk orang yang homoseksual. Homoseksual merupakan kelainan dimana pria menyukai sesama jenisnya.
Selanjutnya adalah bisexual, dimana individu yang yang bisa menikmati hubungan emosional dan seksual dengan orang pria dan wanita. Lalu bagaimana dengan transgender? Transgender sendiri adalah ketidaksamaan identitas gender atau jenis kelamin seseorang terhadap jenis kelamin yang ada pada dirinya. Seseorang yang transgender bisa mengidentifikasi dirinya sebagai seorang heteroseksual, homoseksual, aseksual, ataupun biseksual.
Dari semua definisi diatas walaupun berbeda-beda dari sisi pemenuhan hasrat untuk melakukan seksual, akan tetapi memiliki kesamaan untuk kesenangan baik secara biologis ataupun psikis dan orientasi seksual bukan saja dengan lawan jenis akan tetapi bisa juga dengan sesama jenisnya.
Lantas bagaimana LGBT menurut pandangan islam? Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkapnya.

LGBT Menurut Pandangan Isla,

Dalam Islam LGBT dikenal dengan dua istilah, yaitu Liwath (gay) dan Sihaaq (lesbian). Liwath (gay) adalah perbuatan yang dilakukan oleh laki-laki dengan cara memasukan dzakar (penis)nya kedalam dubur laki-laki lain. Liwath adalah suatu kata (penamaan) yang dinisbatkan kepada kaumnya Luth ‘Alaihis salam, karena kaum Nabi Luth ‘Alaihis salam adalah kaum yang pertama kali melakukan perbuatan ini (Hukmu al-liwath wa al-Sihaaq, hal. 1). Allah SWT menamakan perbuatan ini dengan perbuatan yang keji (fahisy) dan melampui batas (musrifun). Sebagaimana Allah terangkan dalam al Quran:
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ ( ) إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ ( )
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melampiaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, bahkan kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (TQS. Al ‘Araf: 80-81)
Sedangkan Sihaaq (lesbian) adalah hubungan cinta birahi antara sesama wanita dengan image dua orang wanita saling menggesek-gesekkan anggota tubuh (farji’)nya antara satu dengan yang lainnya, hingga keduanya merasakan kelezatan dalam berhubungan tersebut (Sayyid Sabiq, Fiqhu as-Sunnah, Juz 4/hal. 51).
Hukum Sihaaq (lesbian) sebagaimana dijelaskan oleh Abul Ahmad Muhammad Al Khidir bin Nursalim Al Limboriy Al Mulky (Hukmu al liwath wa al Sihaaq, hal. 13) adalah haram berdasarkan dalil hadits  Abu Said Al Khudriy yang diriwayatkan oleh Al Imam Muslim (no. 338), At-Tirmidzi (no. 2793) dan Abu Dawud (no. 4018) bahwa Rasulullah SAW berkata:
«لاَ يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ وَلاَ الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ وَلاَ يُفْضِى الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ فِى ثَوْبٍ وَاحِدٍ وَلاَ تُفْضِى الْمَرْأَةُ إِلَى الْمَرْأَةِ فِى الثَّوْبِ الْوَاحِدِ».
“Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki lain, dan jangan pula seorang wanita melihat aurat wanita lain. Dan janganlah seorang laki-laki memakai satu selimut dengan laki-laki lain, dan jangan pula seorang wanita memakai satu selimut dengan wanita lain”
Terhadap pelaku homoseks, Allah SWT dan Rasulullah SAW benar-benar melaknat perbuatan tersebut. Al Imam Abu Abdillah Adz-Dzahabiy -Rahimahullah- dalam Kitabnya “Al Kabair” [hal.40] telah memasukan homoseks sebagai dosa yang besar dan beliau berkata: “Sungguh Allah telah menyebutkan kepada kita kisah kaum Luth dalam beberapa tempat dalam Al Quran Al Aziz, Allah telah membinasakan mereka akibat perbuatan keji mereka. Kaum muslimin dan selain mereka dari kalangan pemeluk agama yang ada, bersepakat bahwa homoseks termasuk dosa besar”.
Hal ini ditunjukkan bagaimana Allah SWT menghukum kaum Nabi Luth yang melakukan penyimpangan dengan azab yang sangat besar dan dahsyat, membalikan tanah tempat tinggal mereka, dan diakhiri hujanan batu yang membumihanguskan mereka, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Hijr ayat 74:
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيل.
“Maka kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras”
Secarah fitrah, manusia diciptakan oleh Allah SWT berikut dengan dorongan naluri dan jasmaninya. Salah satu dorongan naluri manusia adalah naluri untuk melestarikan keturunan yang diantara manifestasinya merupakan rasa cinta dan dorongan seksual antara lawan jenisnya.
Pandangan pria terhadap wanita begitupun pandangan wanita terhadap pria merupakan pandangan untuk melestarikan keturunan bukan pandangan seksual semata. Tujuan diciptakan naluri ini adalah untuk melestarikan keturunan dan hanya bisa dilakukan oleh pasangan suami isteri. Bagaimana jadinya jika naluri untuk melestarikan keturunan ini dilakukan dengan pasangan yang sesama jenis? Dari sini sudah sangat jelas bahwa homoseks sangat bertentangan dengan fitrah manusia.
Oleh karena itu, sudah dapat dipastikan akar masalah munculnya penyimpangan kaum LGBT ini adalah dikarenakan ideologi sekularisme yang dianut oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Sekularisme adalah ideologi yang memisahkan antara agama dan kehidupan.
Masyarakat sekuler memandangan pria atau wanita hanya memiliki sebatas hubungan seksual semata.Oleh karena itu, mereka dengan sengaja menciptakan fakta-fakta yang menyimpang dari ajaran agama. 
Mereka menganggap tidak ada pemuasan naluri ini akan mengakibatkan bahaya pada manusia, baik itu secara fisik ataupun fisik. Tindakan tersebut menjadi suatu keharusan karena sudah menjadi bagian dari sitem dan gaya hidup mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak puas melampiaskan hasrat kepada lawan jenis, akhirnya pikiran liarnya berusaha untuk mencari kepuasan yang lainnya melalui hubungan seks sesama jenisnya bahkan dengan hewan sekalipun Hal ini merupakan kebebasan bagi mereka. Benarlah Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (TQS Al ‘Araf: 179)

Ceramah lengkap tentang : sejarah sholawat mudhariyah versi rival zamzam elhasbi

Shalawat Mudhoriyah

Diantara para pengubah qoshidah yg dikenal didunia Isalm,ImamAl Bushiri menempati posisi tersendiri. Qoshidahnya AlBurdah merupakan syair yg sangat termasyur dan di kenal secara luas diberbagai belahan dunia.
Dalam banyak majelis potongan2 bait qoshidah tersebut sering kali di baca.
Selain AL Burdah, banyak lagi karya Imam AL Bushiri,salah satunya cukup dikenal adalah Shalawat Mudhoriyah.Beberapa kitab tentang wirid2 dan dzikir2 memuat shalawat ini.


Syaikh Muhammad bin Sa'id Al Bushiri Al Mishri adalah seorang ulama yg alim dan mengamalkan ilmunya, seorang yg sholeh dan hanyut dalam lautan cinta kepada ALLAH SWT dan Rasulullah. Ia berasal dari sebuah suku yg dikenal denbgan sebutan Bani Habnun di Maghrib(Maroko).

Kedua orang tuanya berasal dari sebuah kampung Bushiri,sebuah perkampungan di Mesir.
Karena itulah Ia menyandang Laqad/gelar Al Bushiri di belakang namanya,meski Ia sendiri lahir di kampung Dallas,hari selasa awal Syawwal 608H. Sejak muda Ia belajar kepada Ulama2 desar zamannya,seperti Syaikh Abu Hibban dan Syaikh Abu AL Fath bin Sayyidina Al Yanuri, pengarang kitab sejarah Rasulullah yg berjudul UYUN AL ATSAR FI SIRAH SAYYID AL BASYAR. Imam Bushiri mengaji kepada Syaikh Al 'izbin Jama'ah Al Kinani,seoarang qadhi dinegeri Mesir.Salah satu bidang ilmu yg sangat digemari adalh ilmu sastra.

Ia juga pernah belajar secara khusus kepada seorang Imam Besar,Imam Abu Al-'Abbas Al-Mursi yg dikenal sebagai seorang sufi besar dan waliyullah dikota Iskandariyah.Dibawah bimbingannya ia menempuh jalan sufistis hingga memperoleh cahaya kewalian dan menjadi seorang pakar tasawuf.

SHALAWAT MUDHORIYAH

Imam Bushiri telah banyak mengubah syair,sebagian diantaranya telah di cetak.Dan yg paling kenal qashidah Burdah yg disambut baik oleh para ahli syair ulung dari Maghribi sampai ketanah air kita. Shalawat Mudhoriyah adalah salah satu syair karya Imam AL Bushiri yg sangat besar keutamaanya.Dinamakan Modhoriyah karena salah satu Datuk Nabi Muhammad yg bernama Mudhor.
Salah satu keistimewaan shalawat inidisebutjan dalam kitab BughyaAhl Al-'ibadah wa Al Aurad Syar Ratib Qutb Zamanih Al-Haddad karya Al Habib ALwibin Ahmad Al Haddad dikisahkan Imam Al Bushiri menyusun shalawat ini dipinggir pantai. Ketika sampai pada syair no.34 yg berbunyi'"Tsummash-sholatu'alal-mukhtarima thala'at,syamsun-nahari wa ma qad sya'sya'al qamaru,tiba-tiba dari tengah laut datang seorang laki-laki yg berlari diatas air menghampirinya sambil berdiri dihadapannya sambil berkata"Cukup,akhirilah shalawatmu sampai bait ini,karena kamu telah mebuat lelaha para malaikat yg mencataat keutamaan pahala shalawat ini. Imam Bushiri pun segera menutup shalawatnya dengan permohonan ridho Allah untuk keluarga Rasulullah dan para Sahabatnya. Imam Bushiri menghembuskan napas terakhir dikota iskandariyah,Mesir, pada tahun 696 H atau 1296 MIa dimakamkan disamping sebuah masjid besar yg bersambung dengan makamnya,tak jauh dari masjid dan makam sang guru,Syaikh Imam Abu AL Abbas Al Mursi.

Berikut Sholawat Mudhoriyah beserta terjemahannya.

Bismillahir-rahmanir-rahim

Ya rabbi shalli'alal-mukhtari min mudharin. Wal-anbiya wa jami'irusli madzu-kiru.

"Tuhanku,limpahkanlah rahmatMu untuk nabi pilihan dari suku Muhdar,juga untuk seluruh nabi dan rasul yg telah lalu."

Wa shalli rabbi'alal-hadi wa syi'atihi, Wa shabihi man lithayyid-dini qad nasyaru.

"Shalawat-Mu,wahai Tuhanku,atas nabi pembawa hidayah beserta seluruh pengikut dan shabatnya yg telah berjasa menyebarluaskan agama ini"

Wa jahadu ma'ahu fillahi waj-tahadu. Wa hajaru wa lahu awaw wa qad nasharu.

"Yg telah ikut berjihad dan berijtihad bersama beliau, jg yg ikut hijrah bersama Beliau, dan yg memberi tempat singgah serta memenangkan misi Beliau.'

Wa bayyanul-fardha wal-masnuna wa'tashabu. Lillahi wa'tashamu billahi fantasharu.

"Yg telah menerangkan hukum wajib dan sunah secara bersatu padu,berupaya tanpa pamrih, dan berpegang teguh pada agama Allah hingga mereka mendapatkan kemenangan."

Azka shalatin wa anmaha wa asyrafaha. Yu'athirul-kauna rayyan nasyrihal-'athiru.

"Yaitu shalawat-Mu yg suci sesuci-sucinya,sebanyak-banyaknya,dan semulia-mulianya,yg menerbarkan harum semerbak di seluruh alam semesta".

Ma'buqatan bi'abiqil-miski zakiya-tan. Min thibiha arajur-ridwani yantasyiru.

"Keharuman yg bercampur dengan misik kesturi yg mahal, yg aromanya tersebar luaslah keridloan-Mu".

'Addal-hasha wats-tsara war-ramli yatba'uha. Najmus-sama wa nabatul-ardhi wal-madaru.

"Sebanyak jumlah batuan,pasir beserta debunya, jg sebnayak bintang gemintang dilangit, tanaman, dan kerikil di bumi".

Wa'adda wazni matsaqilil-jibali kama. Yalihi qathru jami'il-ma'i wal matharu.

"Dan sejumlah beratnya timbangan gunung-gunung,sejumlah seluruh tetesan air yg mengalir dan air hujan".

Wa'adda ma hawatil-asyjaru min waraqin. Wa kulli harfin ghada yutla wa yus-tatharu.

"Juga sejumlah dedaunan yg terdapat di pepohonan,sebnayk semua huruf yg terbaca oleh lisan dan tertulis oleh pena".

Wal-wahsyi wath-thairi wal-asmaki ma' na'amin. Yalihimul-jinnu wal-amlaku wal-basyaru.

"Sebanyak jenis dan jumlah biantang liar,burung-burung,ikan dan hewan ternak. Juga sejumlah jin,malaikat dan manusia".

Wadz-dzaru wan-namlu ma'jam'il hububi kadza. Wasy-sya'ru wash-shufu wal-arya-syu wal-wabaru.

"Sebanyak jumlah atom,semut dan semua jenis biji-bijian, jg sejumlah helai rambut manusia,hewan, dan bulu segala jenis binatang".

Wa ma ahatha bihil-ilmul-muhithu wa ma. Jara bihil-qalamul-ma'muru wal-qadaru.

"Seluas kandungan ilmu Allah tentang makhluk dan apa yg ditulis qalam(pena) yg memuat suratan takdir".

Wa'adda na'ma-ikal lati mananta biha. 'ALal-khala-iqi mudz kanu wa mudz husyiru.

"Sebanyak nikmat-nikmat-Mu,yg telah Engkau karuniakan kepada semua makhluk-Mu yg dahulu dan yg akan datang".

Wa 'adda miqdarihis-samil-ladzi syarufat. Bihin-nabiyyuna wal-amlaku wafta-kharu.

"Setinggi jumlah derajat yg di capai oleh masing-masing nabi dan malaikat yg mulia,dengan maqam tersebut".

Wa 'adda ma kanna fil-akwani ya sanadi. Wa ma yakunu ila an tub'atsash-shuwaru.

"Sebanyak apa yg pernah ada kemudian tiada di alam jagat raya,dan apa yg masih ada maupun yg akan ada sampai kiamat".

Fi kulli tharfati 'ainin yathrifuna biha. Ahlus-samawati wal-ardhina au yadzaru

"Sebanyak tiap kedipan mata yg di gerakan setiap penduduk langit dan bumi."Mil-as-samawati wal-ardhina ma'a-jabalin. Wal-farsyi wal-'arsyi wal-kursiy wa ma hasharu.
"Sepenuh isi langit dan bumi,gunung dan hamparan, dan seluas arsy,kursy,dan semua yg terdapat di dalamnya."Ma-a'damallahu maujuda wa auja-da ma'. Duman shalatan dawaman laisa tan hashiru

"Yang terus-menerus tiada henti selama Allah meniadakan yg ada dan mengadakan yg tiada, dengan berkelanjutan tanpa batas."Tastaghriqul-'adda ma' jam'id-duhuri kama. Tuhithu bil-haddi la tubqi wa la tadzaru.

"Yang melampai batas tanpa hitungan, dan menembus seluruh zaman,yg terus berjalan menjangkau apapun tanpa menyisakan."La ghayatan wantiha'an ya 'azhimu laha. Wa la laha amadun yuqdha fayu'tabaru

"Yang tak berujung,tak berpangkal dan tak kenal habis, wahai Dzat Yang Maha Agung,Yang tak mengenal batas waktu hingga tak bisa di kira-kira."Wa 'adda adh'afi ma qad marra min 'adadin. Ma' dhi'fi adh'afihi ya man lahul-qadaru

"Sebanyak jumlah kelipatan jumlah yg telah tersebut,ditambah kelipatan dari kelipatan tersebut,Wahai Dzat Yang Maha Kuasa melakukan segala sesuatu."Kama tuhibbu wa tardha sayyidi wa kama. Amartana an nushalliya anta muqtadiru

"Seperti yg Engkau sukai dan ridloi,seperti Shalawat yg Engkau perintahkan kepada kami, Engkaulah Yang Maha Kuasa."Ma'as-salami kama qad marra min 'adadin. Rabbi wa dha'ifhuma wal-fardhlu muntasyiru.

"Beserta salam yg jumlahnya juga sebanyak bilangan di atas,ya Rabbi. Bahkan lipat gandakan nilai bilangan shalawat dan salam kami terus-menerus.Anugerah-Mu tak terbatas."Wa kullu dzalika madhrubun bihaqqika fi. Anfasi khalqika in qallu wa in katsuru.

"Dan setiap shalawat serta salam tersebut di kalikan dengan jumlah seluruh napas makhluk-Mu,baik yg sedikit maupun yg banyak."Ya Rabbi waghfir liqariha wa sami'iha. Wal-muslimina jami'an ainama hadharu.

"Dan,Tuhanku,hapuskanlah dosa-dosa orang yg membaca shalawat ini,juga yg mendengarnya dan semua muslimin dimanapun mereka berada."Wa walidina wa ahlina wa jiritana. Wa kulluna sayyidi lil-afwi muftaqiru.

"Juga kedua orang tua kami,tetangga kami. Dan kami semua,oh tuhan, sangat membutuhkan ampunan-Mu."Wa qad ataitu dzunuban la 'idada laha. Lakinna 'afwaka la yubqi wa la yadzaru.

"Sungguh, aku telah melakukan dosa-dosa yg tak terhitung jumlahnya,namun luasnya ampunan-Mu dapat menghapuskan dosa-dosa tersebut sampai tak tersisa."Wal-hammu 'an kulli ma abghihi asyghalani. Wa qad ata khadi'an wal-qalbu munkasiru.

"Kepayahan dalam usaha mencari apa yg kuharapkan telah menyita banyak waktuku,sekarang aku datang bersimpuh di hadapan-Mu dalam kehinaan."Arjuka ya Rabbi fid-daraini tarhamuna. Bijahi man fi yadaihi sabbahal-hajaru.

"Tuhanku,aku memohon agar Engkau mengasihi kali didunia dan akhirat dengan kemuliaan orang yg batupun bertasbih di tangannya(Nabi Muhammad SAW)."

Ya Rabbi a'zhim lana ajran wa magh-firatan. Fa inna judaka bahrun laisa yanhashiru.

"Ya Tuhanku,besarkan dan limpahkan untuk kami pahala serta ampunan-Mu, karena kemurahan-Mu bagai lautan tak bertepi."Waqdhi duyunan lahal-akhlaqu dha-iqatun. Wa farrijil-karba 'anna anta muqtadiru.

"Dan lunaskanlah hutang-hutang kami, yg membuat ruang gerak kami seakan menjadi sempit,dan bebaskan kami dari kesulitan yg menimpa kami, Engkau Maha kuasa."
Wa kun lathifan bina fi kulli nazilatin. Luthfan jamilan bihil-ahwalu tanhasiru.

"Dan kasihanilah kami pada setiap bencana yg melanda kami, karena dengan kasih-Mu segala yg menakutkan itu akan sirna."
Bil-mushthafal-mujtaba kahiril-anami waman. Jalalatam nazalat fi madhihis-suwaru.

"Dengan kemuliaan Al-Mushthafa Al-Mujtaba
(Rasulullah), sebaik-baik manusia, yg telah turun ayat-ayat suci berisi pujian dan sanjungan terhadap Rasulullah."Tsummash-shalatu 'alal-mukhtari ma thala'at. Syamsun-nahari wama qad sya'sya'al qamaru.

"Kemudian sebagai penutup,semoga kasih sayang-Mu selalu terlimpah untuk
 Al Mukhtar (Yang Terpilih,Rasulullah), selama matahari masih terbit dan rembulan masih memancarkan sinarnya."Tsummar-ridha 'an abi bakrin khalifatihi. Man qama min ba'dihi liddini yantashiru.

"Kami memohon pula ridho-Mu untuk Khalifah Abu Bakar,yg telah berjasa mengemban misi agama ini setelah Beliau tiada hingga berhasil."
Wa 'an abi hafshil-faruqi shahibihi. Man qauluhul-fashlu fi ahkamihi 'umaru.

"Begitu pula untuk
 Abu Hafsh Al-Faruq Umar bin Khathab, orang yg perkataannya terkenal selalu benar dan yg tegas dalam berhukum."Wa jud li 'utsmana dzin-nuraini man kamulat. Lahul-mahasinu fid-daraini wazh-zhafaru.

"Juga untuk 
Utsman bin Affan Dzun-Nurain(orang yg memiliki dua cahaya), yg memiliki kebaikan dan kemenangan sempurna dunia dan akhirat."Kadza 'aliyyun ma'abnaihi wa ummihima. Ahlul-'aba'i kama qad ja'anal-khabaru

"Juga untuk Ali serta kedua putranya dan ibu kedua putranya
 (Sayidah Fatimah), mereka itu adalah Ahlul-Aba (keluarga dalam pelukan kasih sayng Nabi) sebagaimana di sebutkan dalam hadist."Khadza khadijatunal-kubrallati badzalat. Amwalaha lirasulollahi yantashiru

"Begitu pula untuk 
Khodijah Al Kubra, wanita yg mengorbankan hartanya untuk dakwahRasulullah hingga Beliau meraih kemenangan."Wath-thahiratu nisa-ul-musthafa wa kadza. Banatuhu wa banuhu kullama dzukiru.

"Dan para wanita suci,istri-istri 
Nabi Al Musthafa,juga untuk putra dan putri beliau selama mereka dikenang."Sa'dun sa'idubnu 'sufin thalhstun wa abu. 'Ubaidata wa zubairun sadatun ghuraru.
"Juga untuk para sahabat Nabi,Sa'ad bin Abi Waqas,Sa'id bin Jubair,Abdurahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah,Abu Ubaidah bin Jarrah dan Zubair bin Awwam,pemimpin-pemimpin yg berwibawa."Wa Hamzatun wa kadzal-'abbasu sayyiduna. Wanajluhul-habru man zalat bihil-ghiyaru

"
Begitu juga untuk Hamzah dan Abbas beserta putranya( Abdullah bin Abbas),seorang ulama yg dapat menyelesaikan berbagai masalah sesulit apapun."Wal-alu wash-shahbu wal-atba'u qathi-batan. Ma janna lailud-dayaji au badas-saharu

"Dan untuk keluarga,sahabat, dan pengikutnya selama malam masih beredar,atau selama fajar masih menyingsing."
Ma'ar-ridha minka fi 'afwin wa 'afiatin. Wa husni khatimatin in yanqadhil-'umru.

"(Semua itu) beserta keridhaan,ampunan,serta kesejahteraan dari-Mu, dan semoga khusnul khatimah dapat tercapai menjelang ajal nanti."


Itulah Shalawat Mudhariyah.